Rabu, 08 Oktober 2014

Tentang Fenomena 'Blood Moon' Malam Ini

Sehabis sholat maghrib sore tadi saya sempat kaget ketika membaca feeds di BBM karena hampir semua kontak saya ramai membuat personal message tentang fenomena gerhana Bulan 'blood moon', penasaran akhirnya saya menengok keluar kamar dan pantas saja Bulan purnama yang biasanya putih bulat dan bersinar cerah malam ini tertutup bayangan Bumi dan berwarna semu kemerah-merahan. 

Fenomena 'blood moon' sendiri adalah gerhana Bulan total yang membuat penampakan satelit Bumi tersebut semerah darah. Warna 'darah' terjadi karena karena Bulan tertutup oleh bayangan Bumi, namun cahaya matahari terbiaskan hingga menimbulkan kesan kemerah-merahan.

Menurut informasi yang saya kutip dari news.liputan6.com, gerhana Bulan yang terjadi pada Rabu, 08 Oktober 2014 malam ini dapat disaksikan dengan jelas di hampir seluruh wilayah Indonesia seperti melihat Bulan purnama. Diawali dengan fase gerhana sebagian mulai pukul 16.15 WIB, disusul dengan fase total mulai 17.25 sampai 18.24 WIB, dan diakhiri dengan fase gerhana sebagian lagi sampai pukul 19.34 WIB.

Di Purwokerto tempat saya berdiri, fenomena 'blood moon' ini dapat disaksikan dengan jelas karena cuaca malam ini yang cerah, juga didukung dengan lokasi kamar kost saya yang berada di lantai atas sehingga dapat dengan mudah menyaksikan fenomena ekslusif ini sembari menikmati sepuntung rokok dan secangkir kopi panas, wah nikmatnya.

Sayangnya karena kurangnya informasi membuat saya hanya dapat menikmati fase akhir 'blood moon', tapi saya tetap bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk yang pertama kalinya menikmati fenomena alam ciptaan-Nya yang luar biasa ini.

Minggu, 27 April 2014

Semangat Untuk Merubah Hidup!

Selamat malam Purbalingga...

Hari ini tanggal 10 April 2014, selang sehari setelah pemilu legislatif yang dilaksanakan kemarin siang.

Malam ini entah mengapa saya merasa jenuh dengan kondisi hidup saya, sebenarnya sudah dari dulu sih... akan tetapi akhir - akhir ini saya merasa bahwa tingkat kejenuhan ini sudah hampir mencapai puncaknya.

Semua ini berawal 3 tahun yang lalu, saya melakukan suatu kesalahan besar, sesuatu yang sampai saat ini belum bisa saya ceritakan kepada siapapun. Kesalahan tersebut tanpa sadar terus menjerumuskan saya kedalam masalah yang semakin serius, membutakan masa depan, serta memaksa saya berada dalam kondisi "hibernasi" seperti saat ini.

Selama 3 tahun itu bukanya tidak ada pertentangan, beberapa kali saya coba untuk berubah namun sifat gampang menyerah serta suka menunda - nunda pekerjaan benar - benar menjadi penghalang, bodohnya! sampai diumur yang ke 21 tahun ini saya masih saja mengulang kesalahan - kesalahan yang sama seakan percaya bahwa takdir baik akan selalu menjadi pelindung meskipun tanpa berusaha.

Dan sekarang saya terjebak dalam kondisi hibernasi, yaitu kondisi dimana pola pikir saya tidak berkembang sama sekali sejak 3 tahun yang lalu. Kreatifitas pun menurun drastis sampai - sampai saya harus berusaha keras sekali untuk menulis curhatan yang alakadarnya ini. Saya merasa ditinggal jauh oleh teman - teman sebaya bahkan mereka yang tidak sempat mencicipi bangku perkuliahan. 

Tentunya 3 tahun itu bukanlah waktu yang sebentar, saya selalu bingung sewaktu memikirkan bagaimana caranya untuk menebus kesalahan besar selama itu. Terbayang betapa beratnya beban yang pasti akan dipikul nantinya, akan tetapi semua itu malah membuat saya sadar dan merasa bahwa penyesalan itu sudah tidak ada artinya lagi tanpa melakukan sesuatu yang berguna. Oleh sebab itu saya berjanji kepada diri saya sendiri, dengan sisa semangat serta optimisme yang kuat untuk memperbaiki semuanya mulai detik ini dan dari hal - hal kecil, karena saya percaya pepatah yang mengatakan bahwa "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dan "tidak ada hasil yang sia - sia dalam melakukan sesuatu hal yang berguna".